27.6.14

Kemasan dan Brand

Kemasan dan Brand menjadi sesuatu hal yang sulit untuk dipisahkan. Ketika kemasan berubah, maka brand pun akan terpengaruh, karena kemasan merupakan salah satu "perpanjangan" dari sebuah brand. Contoh soal adalah pada produk coklat toblerone, dimana kemasan yang mengikuti bentuk dari produknya menjadi brand tersendiri, misalnya ketika kita ingat coklat berbentuk prisma segitiga, maka akan terlintas coklat toblerone. Hal ini terjadi karena pada umumnya coklat dan kemasannya memiliki bentuk kotak pipih.
Sama halnya yang terjadi dengan teh botol, walaupun pada awalnya teh botol itu tidak dikemas, melainkan disajikan secara langsung begitu selesai diseduh.  Untuk mendukung penjualannya, akhirnya teh botol (dulu mereknya teh cap botol) menggunakan kemasan botol beling.

gambar diambil dari www.sosro.com
Seiring waktu, nama teh cap botol yang menjadi teh botol dengan kemasan di botol beling (berbahan baku kaca) menjadi satu kesatuan, sehingga tercipta sebuah brand bahwa teh yang menggunakan kemasan botol beling adalah tehnya teh cap botol. Tidak lupa pula nama Sosrodjojo yang merupakan pendiri perusahaan teh cap botol menjadi bagian yang tidak terlepas dari brand teh botol, yang kemudian disingkat menjadi sosro, sehingga brand lengkapnya menjadi teh botol sosro.
Lantas bagaimana pula sikap teh botol sosro terhadap produsen minuman teh dalam kemasan lain seperti pada kemasan tetrapack dan kemasan botol plastik?
gambar diambil dari www.sosro.com
Pada kemasan tetrapack, sebetulnya sudah ada pemain yang lama juga yaitu teh kotak, dimana teh yang dikemas dalam kemasan tetrapack berbentuk kotak. Maka teh botol dalam kotak memiliki saingan yang serius yaitu teh kotak, dan teh kotak tidak membuat teh kotak dalam kemasan botol. Teh kotak telah konsisten dengan brandnya, terlepas apakah dia market leader ataupun bukan.

diambil dari www.ultrajaya.co.id
Jika penyuka teh botol akut, mungkin akan lebih senang meminum teh botol dalam kemasan botol beling, karena yah begitulah yang tertanam dalam benak konsumen setia teh botol, minum teh botol ya tentu di botol beling, bukan di kemasan laiinya. Inilah yang kemudian saya lihat di warung tempat makan langganan saya akan kemasan teh botol terbaru (saya sih baru liat tadi, september 2013), yaitu teh botol dalam kemasan botol plastik.


Usaha yang dilakukan sosro dalam membuat kemasan botol plastiknya yaitu dengan mengupayakan persis seperti botol beling. Menurut saya malah jadi aneh. Teh botol itu memang identik dengan botol beling, bahkan jika menurut saya, justru lebih enak melihat kemasan teh botol plastik di gambar 2 diatas, yang betuknya sama sekali berbeda dengan kemasan botol beling. Visualisasi botol beling pada kemasan botol plastik dan tetrapack menjadi lebih mudah dipahami, bahwa teh dengan kemasan berbeda itu adalah teh yang sama dengan teh yang ada di teh botol beling.

update 2 Juli 2014 : Rupanya ada juga teh gelas sebagai brand, berupa teh gelas, juga dengan varian kemasan yang komplit, seperti pada kemasan teh botol.

Kasus lainnya terjadi pada Sambal ABC pada saat beralih dari kemasan lama menjadi kemasan baru. Saya baru ngeuh kemasan ABC berubah ketika belanja ke supermarket, pada saat berada di rak sambal, saya bolak-balik mencari sambal ABC, tetapi tidak menemukan, karena secara reflek saya memindai berdasarkan bentuk kemasan, dan dari saya kecil, kemasan sambal dalam botol plastik adalah kemasan yang bagian atasnya ada tonjolannya seperti antena, yang identik dengan sambal ABC. Di jajaran rak tersebut saya hanya melihat produk dari Indofood, karena produk indofood bagian atasnya rata, tidak ada tonjolan. Ternyata, sambal ABC berubah kemasan, dan sialnya kemasan sambal ABC menurut saya mirip dengan kemasan sambal Indofood.
Brand dan kemasan sekali lagi menjadi satu kesatuan, contoh lainnya yaitu pada kemasan botol kecap, absolut vodka atau coca-cola. Brand tidak hanya melekat pada logo, tetapi melekat secara  keseluruhan, juga pada produk-produknya.

Mungkin kamak-kamak masih ingat dengan postingan "Do Good Design" ?
Jika dilihat dari sudut pandang lingkungan, yang paling tepat untuk sebuah kemasan adalah salah satunya dengan menggunakan jenis kemasan botol beling, karena botol beling itu tidak dibuang, namun dikembalikan dan di gunakan kembali, berbeda dengan kemasan plastik atau tertapack yang mudah dibuang dan sulit di daur ulang.

Teh Kotak bahkan jor-joran mengkampanyekan tentang kemasanya yang telah mendapatkan sertifikat ramah lingkungan, mungkin karena statusnya dia yang menggunakan bahan tetrapack yang tidak sejalan dengan lingkungan.

Semoga para produsen kemasan plastik ini bisa menemukan desain kemasannya yang Good Design! atau mungkin kamak-kamak sekalian punya ide untuk membuat kemasan yang Good Design, posting saja disini, barangkali para produsen itu ga punya ide lagi hehe....