17.5.11

Berbagi Cerita Adja

Suatu hari di akhir 2010 yang indah saya mendapatkan order tertutup untuk pembuatan leaflet Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) untuk promosi di Indonesia dan di China. Seperti biasa mereka ingin saya membuat terlebih dahulu contoh-contoh desain, karena saya pikir saya sudah dipilih jadi desainernya, jadi ya mulailah saya bekerja, memang belum ada perjanjian tertulis, karena mereka ingin melihat dulu pekerjaan saya, dan mereka langsung memberikan materi leafletnya, termasuk referensi leaflet yang mereka suka. Seminggu ato dua minggu kemudian jadi desainnya, sampe menjadi dummy.
alternatif 1 bagian muka 
alternatif 1 bagian belakang

alternatif 2 bagian muka

alternatif 2 bagian belakang

revisi alternatif 2 bagian muka

revisi alternatif 2 bagian belakang

Cerobohnya, saya berikan itu dummy kepada mereka tanpa melalui presentasi desain dan kepastian diterima atau tidak, karena sang kepala museum yang akan meng Acc si leaflet sibuk sekali waktu itu. Namanya juga uda percaya jadi ya sudahlah, oh ya saya memberikan 2 alternatif desain untuk versi Bahasa Indonesia dan versi Bahasa China, dan sudah merevisi desain yang di acc sebanyak satu kali. Setelah itu saya tidak mendapatkan kabar beritanya lagi bagaimana nasib si leaflet itu. Entah berapa lama kemudian karena rasanya berbulan-bulan, teman saya yang memberikan pekerjaan desain itu datang ke rumah dan memberikan uang konpensasi seadanya, sekalian mengabarkan bahwa desain leaflet saya tidak diterima. Nah dua hari yang lalu saya melihat leaflet museum itu, hasilnya seperti berikut :
tampak muka

tampak belakang
Oh ya, kenapa saya bisa mendapat order ini karena sebelumnya saya pernah membuatkan poster  MKAA untuk di pamerkan di Jepang tahun 2009 untuk acara International Council of Museum Asia Pacific (ICOM ASPAC)